#INSight: Menyampaikan Komunikasi yang Berdampak

Talk less do more. Ya, betul. Kendati demikian, di tengah lanskap bisnis yang dinamis saat ini, di mana organisasi terus berupaya untuk melibatkan pemangku kepentingan mereka dengan cara yang bermakna dan berdampak, kita juga perlu membicarakan (re:mengkomunikasikan) lebih banyak tentang inisiatif dampak yang kita lakukan.

Penting bagi organisasi untuk tidak hanya mengembangkan inisiatif yang berdampak, namun juga mengkomunikasikannya secara efektif kepada audiens yang dituju. Komunikasi yang efektif memungkinkan kita menyampaikan dengan jelas tujuan, sasaran, dan hasil dari inisiatif yang dilakukan. Dengan begitu, kita dapat memperluas jangkauan dan pengaruh inisiatif, menumbuhkan kesadaran, keterlibatan, dan dukungan yang lebih besar dari target audiens, dan yang paling penting, menciptakan dampak yang lebih besar.

Secara umum, ada beberapa elemen penting yang perlu diperhatikan, untuk memastikan komunikasi relevan dan diterima oleh para pemangku kepentingan (termasuk pelanggan, investor, karyawan, lembaga pemerintah, media, dan masyarakat umum), terutama dalam hal impact initiatives.

• Akuntabilitas dan Transparansi

Kita harus jelas dan terbuka mengenai tujuan, kemajuan, bahkan tantangan selama implementasi. Ketika setiap pemangku kepentingan mendapat informasi, organisasi memperoleh kepercayaan dan kredibilitas. Laporan dampak (Impact Report) merupakan sarana yang dapat diandalkan untuk menunjukkan hal tersebut karena selain menguraikan dampak yang telah terjadi dengan dukungan fakta dan data, namun juga menggambarkan indikator dan cara pengukurannya. Kita juga dapat mengkomunikasikan pembaruan mengenai inisiatif dampak melalui artikel yang dipublikasikan di situs web organisasi, buletin, atau siaran pers. Menjadi pembicara di event terkait dan wawancara media juga merupakan cara lain untuk menyebarkan informasi terkait impact initiatives.

• Storytelling

Data dan statistik sangat penting untuk menunjukkan pertumbuhan. Namun, angka tidak bisa berdiri sendiri untuk menggambarkan dampak yang ditimbulkan. Kita memerlukan penyampaian cerita untuk menarik perhatian audiens dan menciptakan rasa keterhubungan, membuat pesan lebih relevan dan membangun kepercayaan. Penting juga untuk menyertakan pesan mengenai penerima manfaat  dalam komunikasi kita. Biarkan cerita datang dari sudut pandang yang berbeda, dan berikan sorotan tidak hanya pada organisasi namun sebagian besar pada mereka yang merupakan penerima manfaat dari inisiatif berdampak tersebut. Menceritakan kisah dari sudut pandang penerima manfaat akan memberikan sentuhan human interest. Ingatlah untuk menjaga agar cerita tetap benar dan bukan dibuat-buat. Selain itu, kita perlu mengidentifikasi audiens mana yang ingin kita libatkan. Pastikan untuk menyesuaikan pesan sesuai dengan audiens yang ditargetkan. Misalnya, pendekatan komunikasi bagi wirausahawan sosial muda yang ingin mengikuti program inkubator akan berbeda dengan pendekatan komunikasi bagi wirausahawan sosial yang sudah mapan yang mengikuti program akselerator.

• Konsistensi

Penting untuk menyusun pedoman agar strategi komunikasi jelas dan konsisten sejak awal. Segala sesuatu mulai dari messaging house hingga marketing collaterals harus sinkron. Selain itu, konsistensi juga perlu terjadi pada seluruh tahapan program: sebelum, selama, dan setelah program. Pesan yang disampaikan harus selaras dari awal hingga akhir. Sebagai contoh, ketika menyampaikan tentang program akselerasi wirausaha sosial, selain menginformasikan sektor yang disasar, juga perlu dijelaskan bagaimana program tersebut akan mendukung wirausaha sosial dalam meningkatkan skala bisnis dan dampaknya bahkan setelah program selesai, serta bagaimana program itu sendiri berdampak pada wirausaha sosial. Kita perlu memastikan bahwa dalam setiap kegiatan komunikasi yang dilakukan, misi dan pesan utama program harus terlihat.

• Kolaborasi dan Kemitraan

Berkomunikasi tentang kolaborasi dan kemitraan dengan organisasi dan pemangku kepentingan lain menunjukkan pendekatan terhadap inisiatif berdampak yang konstruktif dan kolaboratif. Kolaborasi ini memberikan kredibilitas terhadap inisiatif organisasi dan menunjukkan komitmen bersama untuk menciptakan dampak positif. Kita juga dapat bersinergi dengan mitra komunitas di ekosistem berdampak untuk memperluas cakupan komunikasi dan menjangkau lebih banyak audiens. Misalnya, mengadakan kolaborasi event atau postingan media sosial yang mendukung dan menyoroti inisiatif berdampak satu sama lain.