Belakangan ini di dunia impact investment, terlihat ada kecenderungan investor lebih mencari startup unicorn yang memiliki pertumbuhan eksponensial. Hal tersebut tidak sesuai dengan kebanyakan social enterprise yang merupakan startup bertipe zebra, yakni memiliki pertumbuhan lebih lambat, namun bisnisnya tetap berkelanjutan dan berdampak. Demikian diungkapkan Romy Cahyadi, CEO Instellar di IDEAFEST pada Jumat, 29 September 2023.
Apa sebetulnya perbedaan startup unicorn dan zebra serta model investasi apa yang cocok untuk keduanya? Berikut penjelasannya.
Unicorn vs Zebra
Dilansir dari Ventura Unfolded [1], perbedaan yang paling mencolok terhadap keduanya terletak pada tujuan perusahaan. Perusahaan unicorn lebih berfokus kepada pertumbuhan yang cepat dan masif. Sementara itu, perusahaan zebra lebih memprioritaskan keberlanjutan, dampak terhadap komunitas, dan tanggung jawab secara lingkungan, sosial, dan tata kelola.
Jika dilihat dari segi pendekatan terhadap pendanaan, unicorn sangatlah bergantung kepada venture capital, sedangkan zebra di sisi lain lebih mencari alternatif pendanaan seperti pendanaan dari komunitas, penggalangan dana, dan impact investing. Hal tersebut yang membuat perusahaan zebra, tidak hanya mementingkan profit, melainkan juga tujuan perusahaan. Terlebih, untuk bisa memberikan dampak terhadap sekitar. Contoh perusahaan bertipe zebra adalah wirausaha sosial atau social enterprise.
Ketidaksesuaian Pendanaan Sekarang dengan Perusahaan Zebra
Melihat situasi saat ini para social enterprise merasakan kesulitan untuk mencari pendanaan yang sesuai dengan visi dan misi mereka. Terlebih lagi, mereka terkadang memaksakan untuk mendapatkan pendanaan dari venture capital yang lebih berfokus pada perusahaan unicorn.
Kondisi ini jika diteruskan akan membawa dampak negatif, baik dari segi investor maupun penerima dana. Investor akan merasa bahwa ekspektasi mereka tidak akan terpenuhi dan terkesan memaksa si penerima dana untuk memenuhi kemauan investor. Sedangkan dari sisi penerima dana, mereka akan kehilangan jati dirinya, yang semula mempertimbangkan dampak terhadap sekelilingnya serta pertumbuhan yang berkelanjutan, berubah menjadi mengejar pertumbuhan dan profit saja, untuk tujuan yang singkat.
Di sisi lain, juga terjadi celah antara impact foundations dan later stage impact investors yang membuat banyak social enterprise gulung tikar dan tidak dapat melanjutkan bisnisnya karena keterbatasan akses pendanaan atau yang biasanya disebut the valley of death.
Model Investasi yang Tepat untuk si Zebra
Itulah sebabnya,dibutuhkan model investasi yang cocok untuk perusahaan zebra atau social enterprise, yang dapat menjawab keresahan mereka di tengah tren investasi sekarang.
Instellar melalui Instellar Investment menjawab permasalahan tersebut. Instellar Investment hadir untuk menjembatani para pelaku social enterprise agar mendapatkan dukungan pendanaan yang dapat membuat bisnis mereka berkelanjutan, menjaga misi mereka, dan membantu mereka untuk lebih siap mendapatkan pendanaan lain di pasar yang lebih luas.
Instellar Investment berkomitmen menjadi financial arm bagi para social enterprise di Indonesia demi mewujudkan bisnis yang berdampak, berkelanjutan, dan bertanggung jawab. Instellar mengajak kamu para social enterprise dan investor untuk mewujudkan misi ini demi ekosistem bisnis Indonesia yang lebih baik. Kunjungi instellar.id/investment/ untuk informasi lebih lanjut!
Instellar Indonesia
V-Office District 8, Treasury Tower Lt.6 Unit F
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, SCBD Lot.28
Jakarta 12190
Tetap Terhubung dengan Kami
Copyright © 2017 – 2024 Instellar.
All rights reserved.
Instellar Indonesia
V-Office District 8, Treasury Tower Lt.6 Unit F
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, SCBD Lot.28
Jakarta 12190
Tetap Terhubung dengan Kami
Copyright © 2017 – 2024 Instellar. All rights reserved.