Sebanyak kurang lebih 30 peserta dari sektor ekonomi sirkular dan agrikultur menghadiri SEED Replicator Workshop di Yogyakarta minggu lalu. Selama dua hari workshop, para peserta mempelajari lebih dalam model bisnis dan metode yang digunakan oleh perusahaan eko-inklusif, lalu menjadikannya referensi bagi bisnis mereka sendiri.
Hari 1
Pada hari Jumat, 18 November 2022, para peserta SEED Replicator mengerjakan Business Ideas mereka di mana mereka melakukan brainstorming, berdiskusi, membuat prototipe, dan belajar tentang Lean Enterprise Blueprint. Blueprint ini bertujuan untuk membantu para peserta memahami aspek mana yang perlu mereka tingkatkan, menyusun aspek utama untuk ide bisnis mereka, dan mengidentifikasi sumber daya yang mereka butuhkan untuk bisnis tersebut.
Hari 2
Keesokan harinya, para peserta belajar lebih lanjut tentang model bisnis: model bisnis apa yang terbukti berhasil? Setelah mempelajari contoh model bisnis yang berhasil, mereka mengambil praktik yang dapat mereka implementasikan. Sesi terakhir pada hari ini adalah Replication Pitch, dimana para peserta berlatih untuk mempresentasikan proposal mereka kepada calon partner.
Dua puluh tahun yang lalu, UNEP, UNDP, dan IUCN meluncurkan SEED pada acara World Sustainable Development Summit di Johannesburg yang ditujukan untuk mempromosikan kewirausahaan untuk pembangunan yang berkelanjutan. Pada saat itu, hanya sedikit perhatian untuk UKM serta peran mereka untuk membantu keberlanjutan. Sampai saat ini, SEED telah ditunjuk untuk menumbuhkan kesadaran dan mengadvokasi pengakuan atas peran penting yang dipegang oleh UKM sebagai pilar utama pembangunan, kebersamaan sosial, dan perlindungan lingkungan. Selama 20 tahun, SEED telah mendukung 2.000 perusahaan dan melatih lebih dari 500 penyedia pengembangan bisnis di 41 negara, serta terlibat dengan 950 organisasi di Amerika Latin & Pasifik, Afrika, dan Asia.
Untuk merayakan ulang tahun SEED ke-20 di Indonesia, Instellar mengadakan perayaan setelah workshop. Terdapat banyak pembicara di SEED Enterprise pada acara ini, diantaranya Nissa Nurrohmah dari Komodo Water; Noryawati Mulyono dari Biopac; dan Tungga Dewi dari Perfect Fit; serta pemangku kepentingan ekosistem Andhika Mahardika dari Agradaya; Atin Saraswati dan Tiara dari Indmira; Denny Wijayanto, Dyah Pitaloka Putri Sutanto, Haidar Rais Darmawan, dan Maisy Pramaisella dari Innovative Academy UGM; Diah Nur Indah Yuliana dan Victor Pundhi Anugrah dari El Samara Coworking Space; Lastiana Yuliandari dari Aliet Green; dan Rafiqa Jamil Aziz dari Butik Daur Ulang Project B Indonesia.
SEED Replicator Workshop disponsori oleh International Climate Initiative (IKI) dari the German Federal Ministry for the Environment, Nature Conservation and Nuclear Safety (BMU). The Federal Environment Ministry didirikan pada tahun 1986 dan bertanggung jawab atas kebijakan lingkungan pemerintah Jerman. Isu lainnya yang dikelola adalah kebijakan iklim, melestarikan keanekaragaman fauna dan flora, efisiensi penggunaan sumber daya dan energi serta melindungi kesehatan masyarakat dari tekanan lingkungan. The Federal Environment Ministry juga sangat aktif dalam hal kebijakan lingkungan internasional. Salah satu tantangan global terbesar yang harus diatasi adalah perubahan iklim.
Instellar Indonesia
V-Office District 8, Treasury Tower Lt.6 Unit F
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, SCBD Lot.28
Jakarta 12190
Tetap Terhubung dengan Kami
Copyright © 2017 – 2024 Instellar.
All rights reserved.
Instellar Indonesia
V-Office District 8, Treasury Tower Lt.6 Unit F
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, SCBD Lot.28
Jakarta 12190
Tetap Terhubung dengan Kami
Copyright © 2017 – 2024 Instellar. All rights reserved.