Begitu nama aplikasi FishGo disebut dewan juri, sontak I Gede Merta Yoga Pratama alias Yoga, kaget. Founder perusahaan rintisan (startup) FishGo ini masih terpaku di kursinya.
Setengah berdiri, dia masih tidak percaya saat nama aplikasinya menjadi pemenang dengan meraih gelar “Best of the Best The NextDev Talent Scouting 2018”. Panggung The NextDev Telkomsel di JCC Senayan, Jakarta, menjadi saksi bisu kesuksesan startup asal Bali ini.
“Akhirnya pengorbanan kami tiga bulan berada di laut tidak sia-sia,” ujar Yoga kepada Merdeka.com, mengenang momen istimewa di ujung Oktober lalu.
Bersama dua startup lain; HelloBeauty asal Jakarta dan Garda Pangan (Surabaya), FishGo berhasil menjadi juara dalam ajang pencarian bakat digital terbesar di republik ini. Ketiganya berhasil mengungguli 20 startup finalis dalam Final Pitch Deck Jakarta.
Ketiga startup terbaik itu pun membawa pulang uang pengembangan masing-masing Rp 100 juta.
Soal hadiah uang tersebut, Yoga mengaku dana pengembangan dari Telkomsel akan dimanfaatkan untuk membuat koperasi. “Kami juga ingin menjadi ‘tengkulak’ toko online bagi para nelayan.”
Menariknya, mereka juga memperoleh keistimewaan dengan tampil memaparkan konsep startup-nya masing-masing di ribuan anak muda yang memadati arena IdeaFest di JCC Senayan, akhir Oktober silam. Maka, aplikasi di sektor kelautan ini pun seperti naik kelas ke pentas nasional, setelah memenangi penghargaan Innovation Festival 2017 dari Pemerintah Kabupaten Badung, Bali.
Jika ditilik, aplikasi FishGo pantas menang, karena memiliki dampak sosial besar bagi nelayan di Kabupaten Badung, Bali. Sebab aplikasi yang dikembangkan oleh Yoga, sarjana Ilmu Kelautan Universitas Udayana Bali ini, mampu mendeteksi keberadaan ikan di laut, sekaligus mendata hasil tangkapan nelayan, sehingga nelayan lebih produktif –ujung-ujungnya menjadi lebih ekonomis bagi nelayan. Hal ini dimungkinkan berkat pendekatan teknologi; pemanfaatan Google Maps dan ilmu penginderaan jarak jauh.
“Kami berharap kemenangan ini bisa membuat relasi FishGo dengan pemerintah, khusus Kementerian Kelautan dan Perikanan, lebih kuat. Sebab bagi nelayan, tanpa dukungan pemerintah, sangat sulit untuk memiliki hasil tangkapan lebih baik dan banyak supaya kesejahteraan nelayan meningkat,” kata Yoga jujur soal harapannya pasca-menang.
The NextDev Talent Scouting 2018 dimulai pada April lalu di Surabaya. Babak finalnya berlangsung di Jakarta, bersamaan event IdeaFest, pada akhir Oktober lalu. Ada tujuh kota besar disambangi demi menyaring dan mendapatkan startup tahap awal yang benar-benar memberikan dampak sosial di kota masing-masing, sesuai tema tahun ini: Social Impact. Kompetisi early stage startup ini berhasil menarik minat sekitar 500 startup tahap awal di Surabaya, Semarang, Yogyakarta, Batam, Denpasar, Samarinda, dan Jakarta.
Donni Renaldy Suratman, Founder startup Qappas, mengakui The NextDev Talent Scouting memiliki peran besar bagi perkembangan ekosistem platform digital di Indonesia. Qappas adalah startup pemenang saat pencarian di Semarang. Namun, di babak final Jakarta ini hasilnya tidak sebaik di Semarang.
“The NextDev Telkomsel ikut membantu membangun ekosistem startup di Indonesia menjadi lebih baik sehingga menjadikan produk digital yang mampu menjawab problem bangsa,” ujar Donni.
Andry Ridwan, Co-Founder startup AIDU, mengaku senang menjadi finalis The NextDev 2018 di Samarinda, Kalimantan Timur. Dia mengincar sisi mentoring dari para coach terbaik di bidang digital Indonesia.
“Buat startup daerah seperti kami, mentoring merupakan hal strategis supaya bisa berkembang lebih baik dan tertata,” ujarnya pada Merdeka.com beberapa waktu lalu.
Willson Cuaca, Co-Founder East Ventures, perusahaan modal ventura di Asia Tenggara, memberikan apresiasi kepada Telkomsel yang konsisten mengadakan kompetisi bagi startup tahap awal ini. Sesuai namanya, startup tahap awal, kompetisi seperti The NextDev, memberikan banyak informasi dan pengetahuan bagi para pendirinya. Seperti bisnis model, relasi dengan investor atau portofolio, melatih skill pitching, dan lain-lain.
“Kompetisi digital seperti The NextDev Telkomsel bagus untuk membantu akselerasi ekosistem ekonomi digital di Indonesia. Jika tidak ada startup, ya tidak ada ekonomi digital, sebab startup adalah dasar dari semua ini (digital ekonomi),” ungkap Willson pada Merdeka.com, baru-baru ini.
Seperti Telkomsel, East Ventures juga fokus mengincar startup tahap awal untuk didanai di kawasan Asia Tenggara termasuk Indonesia. Bisa dibilang East Ventures merupakan investor startup paling agresif di Indonesia.Beberapa startup pemula yang didanai, kini berhasil besar, bahkan menjadi unicorn (valuasinya mencapai US$ 1 miliar), seperti Tokopedia dan Traveloka. Startup lain di Indonesia yang menjadi ‘milik’ East Ventures adalah Eragano, Warung Pintar, Katadata, Sirclo, Kudo, BrideStory, BerryBenka, dan sebagainya.
Aplikasi digital merupakan salah satu syarat pertumbuhan ekonomi digital di satu negara. Sebab aplikasi merupakan salah satu tools untuk upaya digitalisasi di berbagai sektor usaha. Laporan Google dan Temasek bertajuk e-Conomy SEA 2018 menyebutkan, ekonomi digital Indonesia diprediksi menjadi yang tertinggi di Asia Tenggara pada 2025. Nilainya mencapai US$ 100 miliar!
Namun, prediksi Google-Temasek itu sedikit berbeda dengan prediksi pemerintah Indonesia. Kementerian Komunikasi dan Informatika memiliki target lebih ambisius; ekonomi digital Indonesia diprediksi pada 2020 mencapai US$ 130 miliar!
Kompetisi startup tahap awal ini digagas oleh Telkomsel sejak 2015. Tahun ini merupakan penyelenggaraan ke-4.
Tahun ini kompetisi dimulai pada April lalu di Surabaya dan berakhir di Jakarta pada akhir Oktober. Total tujuh kota besar di Indonesia disambangi demi menyaring dan mendapatkan startup tahap awal yang benar-benar memberikan dampak sosial di kota masing-masing. Sebut saja Surabaya, Semarang, Yogyakarta, Batam, Denpasar, Samarinda, dan Jakarta.
Ya, berbeda dari kompetisi startup lainnya, The NextDev Telkomsel fokus pada startup tahap awal. Maksudnya, operator seluler dengan hampir 200 juta pelanggan ini konsisten sejak 2015 membantu startup tahap awal untuk berkembang lebih baik dan besar, sebagai bagian dari tanggung jawab sosial (CSR).
Jika baru punya gagasan atau idea, startup dibantu merealisasikan supaya bisa menjadi produk; aplikasi atau platform digital. Bila sudah punya produk, startup-nya dibimbing supaya produknya memiliki traction di pasar lebih baik, hingga akhirnya mendapatkan funding.
Dalam acara kick-off The NextDev 2018, April lalu, Direktur Utama Telkomsel Ririek Adriansyah, mengatakan pihaknya memandang bahwa sebuah karya dapat bernilai tinggi, jika mampu menghadirkan solusi bermanfaat bagi masyarakat.
“Melalui The NextDev, kami mendorong, sekaligus memperkuat para kreator muda agar mampu melahirkan inisiatif dan terobosan yang memberikan dampak sosial yang positif bagi kemajuan Indonesia,” katanya.
Pesan lebih gamblang disampaikan oleh Tubagus Husniyullah, General Manager Corporate Social Responsibility Telkomsel.
Kata dia, Telkomsel The NextDev merupakan sebuah platform pencarian dan pengembangan early stage startup teknologi terbaik di Indonesia. Melalui The NextDev, Telkomsel ingin menghadirkan solusi-solusi digital bagi berbagai masalah yang ada di kota-kota besar Indonesia.
“Dalam The NextDev Talent Scouting, Telkomsel mencari startup-startup terbaik yang mampu menghadirkan dampak sosial positif bagi masyarakat Indonesia. Kemudian dengan The NextDev Academy, Telkomsel mewadahi startup-startup terbaik tersebut agar dapat berkembang menjadi startup yang lebih mantap, mandiri, dan berkelanjutan, baik dari segi bisnis maupun dari segi dampak sosial,” ujarnya.
Denny Abidin, General Manager External Corporate Communications Telkomsel, menambahkan soal alasan pihaknya membuat platform bagi startup pemula di Indonesia lewat The NextDev. Salah satu alasannya, bentuk tanggung jawab sosial Telkomsel sebagai operator pelat merah sekaligus terbesar di Indonesia.
“Kami fokus ke early stage startup, karena Telkomsel punya program ‘Bikin Keren Indonesia’. Lewat platform startup tahap awal ini, kami membangun talenta-talenta terbaik di ranah digital. Sebab, kami yakin dengan membangun orang/people, akan lahir aplikasi-aplikasi yang bisa bikin keren Indonesia di masa mendatang,” ungkap pria murah senyum yang biasa disapa Kang Abe ini.
Program membangun talenta digital terbaik di republik sudah dibuktikan Telkomsel secara tepat dan optimal sejak tiga tahun silam. Bayangkan, startup tahap awal yang menjadi pemenang di The NextDev tahun ini, mendapat sejumlah reward yang menjadi kebutuhan dasar early stage startup. Seperti mentoring, seed funding, marketing, akses kepada investor/venture capital, dan publikasi media.
Makin menarik, para pemenang dan finalis bergabung dalam ekosistem startup Telkomsel yang dinamakan: The NextDev Academy! Ya, selain The NextDev Talent Scouting, pada tahun ini ada namanya The NextDev Academy. Di sini, para finalis dikumpulkan dan digembleng lagi supaya bisa berkembang lebih baik. Misalnya, bagi yang belum punya aplikasi, bisa segera memiliki aplikasi. Sementara bagi yang sudah punya aplikasi, bisa lebih menarik lagi sehingga menciptakan traction, dan yang sudah masuk ke pasar bisa segera dimonetisasi.
Sederet nama keren pun menjadi trainers dan mentor mereka. Sebut saja, Dian O Wulandari (COO Instellar), Dayu Dara Permata (Senior Vice President Go-Jek), Muhamad Philosophi (Co-Founder Legalku Digital), Fajar Anugerah (Senior Partner Kinara), Andreas Surya (VP Portfolio dan Investment Kejora Ventures), dan sebagainya. Mereka memberikan materi lengkap dan penting bagi startup dari semua sisi. Seperti sisi mindset, produk, kustomer, user interface (UI) dan user experience (UX), penjualan, pemasaran, hingga mencari investor.
“Kami ingin startup tahap awal ini punya idealisme suapya bikin Indonesia lebih baik lagi lewat aplikasi. Trainers disiapkan untuk menolong mereka untuk membuat startup mereka lebih baik lagi,” pungkas Steve Saerang, Project Manager The NextDev Telkomsel.
Instellar Indonesia
V-Office District 8, Treasury Tower Lt.6 Unit F
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, SCBD Lot.28
Jakarta 12190
Tetap Terhubung dengan Kami
Copyright © 2017 – 2024 Instellar.
All rights reserved.
Instellar Indonesia
V-Office District 8, Treasury Tower Lt.6 Unit F
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, SCBD Lot.28
Jakarta 12190
Tetap Terhubung dengan Kami
Copyright © 2017 – 2024 Instellar. All rights reserved.